-->

Hadits tentang ukhuwah dan persaudaraan

HADITS DAKWAH
HADITS TENTANG UKHUWAH / PERSAUDARAAN
Dosen Pengampu: Dwi Rahma N, M. Kom.i




Disusun Oleh:
Fatori Gustiawan                  1503060076
Khoirul Anwar                       1503060090
Rizky Anwar Kuncoro          1503060108



Komunikasi Dan Penyiaran Islam (KPI)
Jurusan Dakwah Dan Komunikasi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) JURAI SIWO METRO
2016










HADITS TENTANG UKHUWAH / PERSAUDARAAN

Pengertian Ukhuwah
     Makna ukhuwah berarti  persaudaraan, yang maksudnya adanya perasaan simpati dan empati antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu kondisi atau perasaan yang sama, baik sama suka maupun duka, baik senang amupung sedih. Jalinan peraaan ini menimbulkan sikap timbal balik untuk saling membantu bila pihak lain mengalamikesulitan, dan siap saling membagi kesenangan. Ukhuwah yang perlu kita jalin bukan hanya itern seagama saja akan tetapi yang lebih penting adalah antar umat beragama.
Berikut ada beberapa hadist yang menjelaskan tentang ukhuwah....

HADITS PERTAMA :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً. الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ                                                                                                            
[رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.”


Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث  :
  1. Kenapa hadis ini ditekankan ? Masalah common dan penyakit hati yang sangat berbahaya
  2. Larangan untuk saling dengki. Dengki di sini bermaksud inginkan agar nikmat atau kelebihan atau kebolehan atau keistimewaan yang ada pada insan lain di alihkan kepadanya atau terhapus.
  3. Larangan untuk berbuat keji dan menipu dalam urusan jual beli.
  4. Diharamkan untuk memutuskan hubungan terhadap muslim. Sebaliknya harus dijaga persaudaraan dan hak-haknya kerana Allah ta’ala.
  5. Islam bukan hanya aqidah dan ibadah saja, tetapi juga di dalamnya terdapat urusan akhlak dan muamalah.
  6. Hati merupakan sumber rasa takut kepada Allah ta’ala.
  7. Taqwa merupakan barometer keutamaan dan timbangan seseorang.
  8. Islam memerangi semua akhlak tercela kerana hal tersebut berpengaruh negatif dalam masyarakat Islam.

HADITS KEDUA :

                                            :اللهِ عَنِ النَّبِيِّ قَالَ رَسُوْلِ خَادِمِ مَالِكٍ بْنِ أَنَسِ حَمْزَةَ أَبِيْ عَنْ 
                             ( الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ. رَوَاهُ )   حَتَّى يُحِبَّ ِلأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
Dari Abu Hamzah, Anas bin Mâlik Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. [HR al-Bukhâri dan Muslim].

Maksud hadits di atas ialah di antara sifat iman yang wajib, adalah seseorang mencintai untuk saudaranya yang mukmin apa yang ia cintai untuk dirinya dan membenci untuknya apa yang ia benci untuk dirinya sendiri. Jika sifat tersebut hilang darinya, maka imannya berkurang



HADITS KETIGA :

                       : قَالَ رَسُوْلَ اللهِ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ :عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ
  (أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ) نْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَط لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَ مَنْ

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :
"Abu Hurairah RA menceritakan, Bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin agar rizkinya dibanyakkan dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia berhubungan baik dengan yang ada hubungan rahim dengannya." (HR. Bukhari)
Kandungan Hadits
Hadits di atas menjelaskan mengenai:
Salah satu keutamaan silaturrahim, yakni dengan dipanjangkan umur pelakunya dan dilapangkan rizkinya.
Terdapan pertanyaan mengenai perpanjangan umur atau penundaan ajal. Bukankah hidup mati seseorang sudah ditentukan? Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-A'raf ayat 34 berikut ini:

                       يَسْتَقْدِمُونَ وَلَا ۖ سَاعَةً يَسْتَأْخِرُونَ لَا جَاءَ فَإِذَا  ۖ أَجَلٌ أُمَّةٍ وَلِكُلِّ

Artinya:
“Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS Al A’raf: 34).

Melihat pada ayat di atas, sudah jelas bahwa umur manusia tidak dapat ditambah maupun dikurangi. Jadi yang dimaksud dalam hadis tersebut bukan jumah hari atau waktu yang berubah, tetapi manfat dari umur yang telah ditentukan itu. Orang yang senantiasa menjalin silatur rahmi hidupnya akan lebih bermanfaat dn menjadi lebih berkah.

Silaturahmi secara bahasa berasal dari dua kata, yakni silah (hubungan) dan Rahim (Rahim perempuan) yang mempunyai arti Hubungan nasab, kata al-Arham (rahim) diartikan sebagai Silaturahmi. Namun pada hakikatnya silaturahmi bukanlah sekedar hubungan nasab, namun lebih jauh dari itu hubungan sesama muslim. Merupakan bagian dari silaturrahmi.

Orang yang selalu bersilaturahmi tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu factor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha. Selain dengan banyaknya teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula ialah meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Hal ini karena telah melaksanakan perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturahmi. Bagi mereka yang bertakwa Allah akan memberikan kemudahan dalam setiap urusannya. 

Bagi mereka yang suka silaturahmi akan dipanjangkan usianya adalah sangat logis meskipun memerlukan pemahaman dan persepsi yang berbeda. Memang benar umur manusia itu sudah dibatasi dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak Allah. Akan tetapi dengan banyaknya silaturahmi, akan banyak berbuat kebaikan dengan sesama manusia yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan pahala. Banyak silaturahmi pun akan menumbuhkan rasa kasih sayang anatra sesama dan menimbulkan ghairah hidup tersendiri karena ia banyak saudara yang akan bahu membahu dalam memecahkan berbagai problematika hidup yang selalu mengikuti manusia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel